Mimi Rasinah, pendiri Sanggar Tari Topeng Mimi Rasinah, Indramayu, di antara para penerusnya. (datacentre Kab.Indramayu)


Seleksi peserta Festival Budaya Panji tahun 2024 telah selesai diselenggarakan pada 5 s.d. 8 Juni 2024. Berdasarkan hasil kurasi tim kurator yang terdiri dari Wardiman Djojonegoro, Henri Nur Cahyo, Seno Joko Suyono, dan Matheus Wasi Bantolo, ditetapkan kelompok peserta lolos seleksi dan dinyatakan terpilih sebagai Peserta Festival Budaya Panji tahun 2024.

"Festival Budaya Panji tahun 2024 merupakan ajang festival yang berbeda dengan Festival Budaya Panji sebelumnya. Kali ini dialokasikan untuk 10 (sepuluh) peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Dari 10 (sepuluh) peserta itu 5 (lima) diantaranya ditentukan berdasarkan pilihan Tim Kurator, sedangkan 5 (lima) lainnya berdasarkan seleksi terbuka,"ujar siaran pers yang diterbitkan Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, 8 Juni 2024.

Tim Kurator, demikian bunyi siaran pers tersebut, juga memilih sejumlah seniman menjadi pendamping proses kreatif peserta. Dengan demikian seni pertunjukan yang akan ditampilkan merupakan hasil diskusi dengan seniman pendamping tersebut. 

Sebagaimana namanya, Festival Budaya Panji ini mengedepankan visualisasi Budaya Panji dalam berbagai keragaman. Bisa dalam bentuk keragaman makna substansi Panji, keragaman teknis dan bentuk penyajian, serta ketersebaran wilayah. Dari pertimbangan tersebut maka dipilih seni pertunjukan yang masih konvensional, pertunjukan yang memiliki aspek Panji yang kuat, pertunjukan tari/theater modern/baru yang mengambil inspirasi kisah Panji, pertunjukan yang mengedepankan inovasi sehingga menawarkan cara pandang baru, dan mempertimbangkan aspek kualitas. 

Hasil Kuratorial 

1. Sanggar Seni Satria Lelana, Kab. Gianyar, Bali 

2. Yayasan Tari Topeng Mimi Rasinah, Kab. Indramayu, Jawa Barat 

3. Sanggar Kedhaton Ati, Kab. Karanganyar, Jawa Tengah 

4. Sanggar Sekar Kedhaton Somokaton, Kab. Klaten, Jawa Tengah 

5. Sanggar Wayang Bundeng Gepuk, Kab. Wonosobo, Jawa Tengah 

6. Sanggar Topeng Ghulur Ji Hanan, Kab. Sumenep, Jawa Timur 

7. Padepokan Mangun Dharmo, Kab. Malang, Jawa Timur 

8. Pesinauan Sekolah Adat Osing, Kab. Banyuwangi, Jawa Timur 

9. Sanggar Albanyiuri, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 

10. Komunitas Seni Tadulako, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

"Keputusan tentu saja bersifat mutlak dan tidak dapat diganggugat," tandas siaran pers tersebut.